Disperdagin Terima Kunjungan Sekolah Penggerak Kurikulum Merdeka Konsultasi Izin Edar
Sampit – 21 Februari 2023, Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur (MOHAMMAD IKHWAN, ST, MM) bersama Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli Muda (JOHN MAY LOOZKY, S.E., M.M) menerima kunjungan dari SMP Negeri 2 Teluk Sampit, dimana SMPN 2 Teluk Sampit merupakan salah satu Sekolah Penggerak Kurikulum Merdeka yang terpilih langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Perwakilan SMPN 2 Teluk Sampit menyampaikan bahwa Salah satu bagian dalam Kurikulum Merdeka ini adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dimana ada 3 tema P5 yang dilaksanakan yakni Suara Demokrasi, Kearifan Lokal dan Kewirausahaan. Pada tema kearifan lokal, yaitu pembuatan gula merah kelapa di mana potensi daerah sekitar SMPN 2 Teluk Sampit, Desa Basawang, merupakan penghasil kelapa yang berlimpah. Tema selanjutnya yakni Kewirausahaan. Produk kewirausahaan yang dihasilkan adalah virgin coconut oil (VCO) dalam bentuk spray dan minuman. VCO juga menjadi produk selain gula merah kelapa yang memanfaatkan kelapa dari hasil kekayaan alam di Desa Basawang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Selain menyampaikan proses produksi tersebut, perwakilan SMPN 2 Teluk Sampit juga berkonsultasi tentang Pengurusan Izin Edar dan Pemasaran dimana sesuai dengan tema yang dipilih yaitu kearifan lokal dan kewirausahaan diharapkan dapat menjadi nilai tambah tidak hanya sampai tahap produksi akan tetapi sampai dengan penjualan produk tersebut secara komersil. (Mik)